Kelahiran IAIN Curup memiliki latar belakang sejarah yang cukup panjang. Pada awalnya ia hanyalah sebuah Fakultas Ushuluddin yang berstatus sebagai fakultas jauh dari IAIN Raden Fatah Palembang. Dengan kata lain, cikal bakal IAIN Curup ketika itu adalah Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Palembang yang berada di Curup.
Gagasan pendirian Fakultas Ushuluddin ini diawali dengan pembentukan Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Cabang Curup tanggal 21 Oktober 1962. Susunan kepanitian tersebut terdiri dari pelindung, penasehat, ketua I, ketua II, sekretaris I, sekretaris II, bendahara, pembantu, dan seksi- seksi. Pendirian fakultas ini antara lain mendapat dukungan dari Prof. DR. Mr. Hazairin, HM. Husein, Gubernur Sumatera Selatan, Prof. Ibrahim Husein, dan lain sebagainya.
Tak lama setelah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Ushuluddin Raden Fatah Cabang Curup dibentuk, didirikan pula Yayasan Taqwa Palembang Cabang Curup. Gagasan Pendirian Fakultas Ushuluddin ini memperoleh sambutan hangat dan semangat dari seluruh lapisan masyarakat Curup. Dengan mendapat dukungan yang banyak dari berbagai pihak, pada tahun 1963 Yayasan Taqwa Palembang Cabang Curup mendirikan Fakultas Syari’ah dengan status swasta. Fakultas Syari’ah yang baru lahir ini dipimpin oleh Drs. A. Zaidan Djauhari sebagai Dekan dan Drs. Djam’an Nur sebagai Wakil Dekan.
Hampir bersamaan dengan perubahan status IAIN Raden Fatah Palembang yang semula sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi IAIN yang berdiri sendiri, Fakultas Syari’ah IAIN Raden Fatah Curup juga diganti menjadi Fakultas Ushuluddin. Dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 86 Tahun 1964, tahun 1964 Fakultas Ushuluddin yang semula berstatus swasta berubah menjadi negeri. Unsur pimpinan saat itu adalah KH. Amin Addary sebagai Dekan, Drs. Djam’an Nur sebagai Wakil Dekan I dan III, M. Yusuf Rachim, SH sebagai Wakil Dekan II dan IV. SK Perubahan status dari swasta menjadi negeri di atas disusul dengan penerbitan Surat Keputusan Menteri Agama No. 87 Tahun 1964 yang menyatakan bahwa Fakultas Ushuluddin Raden Fatah Curup merupakan bagian tidak terpisahkan dari IAIN (Al- Jami’ah Al-Islamiyyah AlHukumiyyah) Raden Fatah yang berkedudukan di Palembang, Ibukota Propinsi Sumatera Selatan.
Eksistensi Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Curup memberikan kontribusi penting bagi perkembangan peradaban Islam di Kabupaten Rejang Lebong, terutama bidang keagamaan. Fakultas Ushuluddin ini juga memperoleh apresiasi dan dukungan yang menggembirakan dari pemerintah daerah Rejang Lebong. Salah satu bukti konkret dari perhatian Pemda terhadap fakultas ini adalah bantuan yang diberikan oleh Bupati Rejang Lebong Syarifuddin Abdullah pada tahun 1964, yaitu berupa Mobil Jeep Land Rover, uang rutin setiap bulan Rp. 10.000, bensin premium 15 liter setiap hari, mesin ketik dan seperangkat kursi dan meja untuk ruangan tamu dan pimpinan.
Nampaknya bantuan bagi Fakultas Ushuluddin tidak hanya diperoleh semasa Bupati Syarifuddin Abdullah. Tahun 1967 ketika Drs. Mahally menjabat sebagai Bupati Kabupaten Rejang Lebong, di samping subsidi rutin berupa uang dan bensin masih terus berjalan, sebidang tanah dengan luas hampir dua hektar di Dusun Curup juga dihibahkan untuk pembangunan gedung baru yang lebih memadai.
Dalam perjalanan sejarahnya, lokasi perkuliahan Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Curup pernah berpindah-pindah beberapa kali. Dari tahun 1963 hingga 1964 ditempati gedung sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Curup yang berlokasi di Talang Rimbo Curup. Dari tahun 1965 hingga 1968 digunakan gedung yang saat ini menjadi lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Curup di jalan Dwi Tunggal. Dari tahun 1969 hingga tahun 1981 pernah digunakan gedung Yayasan Rejang Setia bekas sekolah Belanda (HIS) di jalan Setia Negara. Kemudian baru tahun 1982 Fakultas Ushuluddin bisa bernafas lega karena sudah menempati bangunan sendiri berkat bantuan dari pemerintah yang berlokasi di Jl. Dr. AK. Gani Curup hingga saat ini.
Seiring dengan perkembangan dan dinamika zaman, maka banyak terjadi perubahan kebijakan atau banyak lahir kebijakan baru dari pemerintah pusat yang berimbas ke daerah-daerah. Salah satu perubahan tersebut adalah kebijakan bidang pendidikan, terutama sekali lembaga- lembaga pendidikan tinggi agama yang diselenggarakan oleh Departemen Agama. Lahirlah sebuah peraturan baru yang mengharuskan IAIN cabang sekolah tinggi dengan nama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Curup sebagai cabang dari IAIN Raden Fatah Palembang secara otomatis juga berubah status dari IAIN menjadi STAIN. Secara yuridis formal perubahan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1997. Selama hampir 20 tahun, STAIN Curup terus berkembang dan berusaha dengan penuh semangat dan rasa kepercayaan diri yang tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Kabupaten Rejang Lebong. Segala upaya telah direncanakan, dirintis, dan diperjuangkan dengan penuh kesungguhan.
Setelah melewati hampir lebih kurang selama 20 tahun STAIN Curup bercita-cita menjadi IAIN (Institut Agama Islam Negeri). Segala persiapan dan upaya telah dilakukan, dan akhirnya tahun 2018 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2018, STAIN Curup secara resmi berubah bentuk menjadi IAIN Curup. Semoga perubahan STAIN Curup menjadi IAIN sebagai wahana untuk mengembangkan inovasi edukatif yang mendorong pembentukan karakter bangsa yang positif, dan menjadi inspirasi bagi masyarakat global untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme dan martabat. Selain itu, kampus ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas sesuai dengan kebutuhan, dan mempunyai wawasan kebangsaan yang kuat, mandiri, terbuka, unggul, dan progresif.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup yang juga dikenal sebagai Kampus Perguruan Tinggi Islam satu-satunya di Rejang Lebong saat ini, lebih mampu membina dan mendidik anggota masyarakat sehingga menghasilkan para Sarjana yang Bermoral Islami, Intelektual dan Profesional dalam bidangnya serta berdayaguna bagi pembagunan bangsa dan negara di masa depan. Semuanya diarahkan pada pengembangan dan pemberdayaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu dharma pendidikan dan pengajaran, dharma penelitian, dan dharma pengabdian masyarakat.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup berlokasi pada daerah yang unik secara geografis, budaya, dan sosial. Satu-satunya pendidikan tinggi negeri yang berada di seputaran 10 daerah penyangga yaitu: Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Lebong, Lubuklinggau, Musirawas, Musirawas Utara, Muara Enim, Empat Lawang, Sarolangun dan Lahat.
Secara geografis IAIN Curup terletak pada Kabupaten Rejang Lebong dengan posisi 120ο19’-102ο57’ Bujur Timur dan 2ο22’7’-3ο31 Lintang Selatan. Secara topografi, Curup didominasi oleh daerah berbukit-bukit karena terletak pada daerah Bukit Barisan. Tidak berlebih jika kondisi fisik Curup dapat dideskripsikan sebagai berikut: Kelereng—datar sampai bergelombang; Jenis Tanah—andosol, regosol, podsolik, latasol dan alluvial; tekstur tanah: sedang, lempung dan sedikit berpasir.
Kondisi geografis seperti itu tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat, tetapi terkadang menentukan cara pandang (world view) masyarakat Rejang Lebong. Reginald W. Bibby (1997) dengan sangat baik telah menjelaskan hubungan antara kondisi geografi dengan struktur agama, dan pandangan hidup satu masyarakat melalui artikelnya Going, Going, Gone: The Impact of Geographical Mobility on Religion Involment. Menurutnya kondisi geografis satu daerah mempengaruhi struktur agama, sosial dan ekonomi masyarakatnya. Keunikan lainnya adalah dalam aspek budaya. Faktanya IAIN Curup tumbuh dalam satu ruang sosial, dan kebudayaan yang dihuni oleh Etnis Rejang.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup merupakan perguruan tinggi Islam yang baru berubah bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup menjadi IAIN Curup pada tanggal 5 April 2018 sesuai dengan Keppres No. 24 Tahun 2018 dan diresmikan oleh Menteri Agama RI pada tanggal 29 Agustus 2018. IAIN Curup adalah Perguruan Tinggi Islam Negeri satu-satunya yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. IAIN Curup sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, telah lama berkiprah dalam melahirkan sarjana dan intelektual Muslim yang memiliki kompetensi dalam penguasaan ilmu-ilmu agama Islam, yakni sejak lembaga pendidikan ini didirikan pada tahun 1964. Pendirian Pascasarjana tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang IAIN Curup yang selalu untuk berusaha mewujudkan komitmen dan mengembangkan kiprahnya dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman, dan selalu berpartisipasi dalam memberikan kontribusi bagi pemecahan persoalan-persoalan bangsa, khususnya yang berkaitan dengan problema pendidikan, dakwah, dan keilmuan Islam.
Sejak beralih menjadi IAIN Curup, hingga saat ini Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah memiliki 4 program studi yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Bimbingan Penyuluhan Islam dan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam.